Makalah tentang Organisasi Lingkungan
Di
Susun Oleh :
Rahmi
Utami
12152447
12.2C.07
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
karuniaNya yang diberikan kepada kita semua sebagai umatnya. saya dapat
menyusun makalah dengan judul “Organisasi Lingkungan” untuk memenuhi mata
kuliah Pengatar Manajemen dan bisnis.
Makalah yang disusun untuk mempelajari lebih detail mengenai apa itu
organisasi lingkungan, dan bagaimana cara mengelolanya. Saya berharap informasi
yang saya dapatkan tidak hanya untuk saya sendiri melainkan untuk para pembaca
sebagai ilmu untuk menambah wawasan .
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih ,semoga makalah ini
dapat memberikan kontribusi positif dan memberikan manfaat dalam hidup kita
nantinya .Dari lubuk hati yang paling dalam, sangat disadari bahwa, makalah
yang saya buat masih jauh dari sempurna . Oleh sebab itulah tidak ada salahnya
saya mengharapkan berbagai kritik dan saran yang membangun untuk lebih baik
kedepannya.
Jakarta, april 2016
Rahmi
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................................................
Daftar
Isi..............................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang........................................................................................................................
....
B. Rumusan
Masalah.......................................................................................................................
C. Tujuan
Pembahasan.....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASA
A. Definisi Organisasi Lingkungan......................................................................................................
B. Pengelolaan
Organisasi.................................................................................................................
C. Faktor-faktor Lingkungan
Organisasi............................................................................................
D. Hubungan Organisasi dan lingkungan.......
.....................................................................................
BAB III PENUTUP
A
Kesimpulan......................................................................................................................
Daftar
Pustaka....................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi adalah sekumpulan orang atau kelompok untuk
mencapai sutau tujuan tertentu dengan cara tertentu dan aturan tertentu. Secara
umum tujuan dari pada organisasi adalah untuk mencapai tujuan individu yang
dilaksanakan dengan cara berkelompok.
Jenis dari pada organisasi sangat beragam, seperti :
oraganisasi keluarga, organisasi masyarakat, organisasi sekolah, organisasi
politik, organisasi internasional dan lain sebagainya. Setiap jenis organisasi
ini mempunyai tujuan dan mekanisme yang berbeda-beda.
Dalam pembahasan organisasi tidak lepas pada masalah lingkungan yang
dihadapi oleh seorang manajer. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan
berpengaruh terhadap konsep dan teknik serta keputusan yang akan diambil.
Sebagai seorang manajer tidak harus hanya memperhatikan lingkungan usahanya
atau intern saja, namun juga harus bisa mengantisipasi lingkungan di luar
perusahaan atau ekstern. Untuk mencapai tujuan orgaisasi tidak lepas dari
lingkungan ekstern yang terjadi, apalagi bagi organisasi atau perusahaan yang
menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu
manajer harus memperhatikan dan mempertimbangkan unsur-unsur serta
kekuatan-kekuatan lingkungan ekstern dalam setiap kegiatan manajemen.
Suatu organisasi/bisnis akan berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya
dalam rangka mencapai tujuan, berbagai sasaran dan dalam mengemban misinya.
Setiap organisasi, baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil,
semuanya akan berinteraksi dengan lingkungan. Organisasi yang bisa bertahan
adalah organisasi yang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungannya
kerena lingkungan merupakan kekuatan yang mempengaruhi, baik secara langsung
maupun tidak terhadap kinerja organisasi.
B. Rumusan Masalah
Tentang apa
yang menjadi penjelasan latar belakang, maka akan di rumuskan beberapa
permasalahan yang di tuangkan dalam bentuk pertanyaan yaitu:
1. Apakah Organisasi Lingkungan Itu ?
2. Bagaimana Cara Mengelola Organisasi ?
3. Faktor lingkungan apa saja yang
mempengaruhi organisasi lingkungan?
4. Hubungan organisasi
dan lingkungan
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan
karya ilmiah ini diantaranya adalah untuk mengetahui, mengidentifikasi, dan
menganalisis:
1. Definisi
dari organisasi lingkungan manajemen ?
2. Untuk
Mengetahui Cara Mengelola Organisasi ?
3. Faktor-faktor
yang mempengaruhi lingkungan organisasi ?
4. Bagaimana
hubungan antara organisasi dan lingkungan itu sendiri ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Organisasi Lingkungan
organisasi Lingkungan adalah semua elemen di dalam maupun di luar
organisasi yang dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan suatu organisasi. Terdapat dua jenis klasifikasi lingkungan
yakni lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Lingkungan internal yang berpengaruh langsung dalam organisasi meliputi karyawan/pegawai organisasi
dalam, serta pimpinan manajer. Lingkungan eksternal dibagi dua yaitu yang
berpengaruh langsung dan tidak langsung. Contoh lingkungan eksternal yang
berpengaruh langsung adalah organisasi pesaing, pemasok komunitas lokal,
konsumer, NGO dan lainnya.
Sedangkan untuk contoh lingkungan eksternal yang tidak berpengaruh langsung adalah kondisi
politik, ekonomi dan sosial. Lingkungan secara umum yang harus dianalisis
kekuatannya oleh manajer karena mempengaruhi pembuat keputusan dan perencanaan adalah kekuatan teknologi, ekonomi, demografi, sosial budaya serta
politik dan hukum.
Kekuatan tekhnologi adalah kombinasi dari kemampuan dan peralatan yang digunakan manajer dalam desain,
produksi dan distribusi barang dan jasa. Perubahan teknologi informasi juga mempengaruhi kerja alami organisasi termasuk kerja manajer didalamnya.
Kekuatan ekonomi mempengaruhi kebaikan dari suatu negara termasuk suku bunga,
inflasi, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Kekuatan ekonomi memberikan
banyak peluang serta hambatan untuk manajer dan memberikan perubahan bagi seluruh organisasi.
Kekuatan demografis adalah hasil dari perubahan sikap karakterisitik dari populasi seperti umur, jenis kelamin,
etnis, ras, orientasi seksual, dan kelas sosial. Perubahan ini menyarankan
organisasi untuk menemukan cara untuk memotivasi dan memanfaatkan kemampuan dan pengetahuan
pegawai.
Kekuatan politik dan hukum adalah hasil dari perubahan dalam hukum
dan regulasi seperti deregulasi industri, privatisasi organisasi dan penigkatantekanan dalam perlindungan lingkungan. Dari sini,
manajer mengambil keuntungan dari kesempatan yang diciptakan dari perubahan
politik, ekonomi dan hukum secara global sebagai tantangan utama.
Kekuatan sosial budaya adalah tekanan yang berasal dari struktur sosial dalam masyarakat di
suatu negara. Struktur sosial adalah pengaturan hubungan antara individual dan
grup dalam masyarakat. Masyarakat berbeda secarasubstansi dalam struktur sosial karena
terdapat derajat tinggi dan rendah.
Karena berbagai kekuatan dalam lingkungan umum tersebut, manajer
individual dan organisasi harus responsif dalam perubahan dan perbedaan
diantara struktur sosial dan budaya nasional dalam semua negara dimana mereka
beroperasi.
Terdapat kompleksitas dan ketidakmungkinan untuk diprediksi.
Kompleksitas yang mengacu kepada kekuatan yang mempengaruhi organisasi misalnya
jumlah kompetitor. Ketidakmungkinan diprediksi adalah tingkat ketidakpastian kekuatan yang dapat mempengaruhi organisasi. Terdapat empat tipe lingkungan yakni
lingkungan tenang, lingkungan bervariasi, lingkungan badai lokal dan lingkungan
bergolak.
Alasan mengapa kita menganalisis lingkungan yaitu untuk mengetahui dan meramalkan apa yang terjadi
besok, menyadari dan mengantisipasi resiko dari tindakan yang dilakukan
organisasi, untuk menganalisis faktor politik, sosial, ekonomi
lingkungan eksternal (external
environment) adalah segalasesuatu di luar batasan organisasi yang mungkin mempengaruhinya.
Lingkungan internal (Internal environment) adalah faktor-faktor atau kondisi umum yang berada di dalam suatu organisasi.
B. Mengelola Organisasi
Untuk mengelola organisasi secara efektif dan
efisien sangat berkaitan erat dengan usaha pengkoordinasian berbagai kegiatan
yang paling berbeda kemudian diarahkan kepada fokus tujuan yang telah
disepakati. Terdapat dua hal yang.harus diperhatikan agar pengelolaan
organisasi dapat berhasil. Kedua hal ini merupakan hal yang prinsip dalam mengelola
organisasi; Pertama, prinsip pengelolaan ( prinsip manajemen ) yaitu bagaimana
memimpin orang-orang, serta Kedua, prinsip mengorganisasi kegiatan yang
menyangkut orang-orang yang dipimpin tersebut ( prinsip organisasi ). Kedua
prinsip tersebut saling memperkuat dan manpunyai dasar yang sama dalam
pengelolaan kerja kelorpok individu yurg terlibat dalam suatu organisasi.
Untuk melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan
dalam membawa organisasi mencapai tujuan diperlukan prinsip - prinsip
kepemimpinan. Banyak para ahli terdahulu yang mencoba untuk memformulasikan
bagaimana prinsip - prinsip dasar yang harus dilakukan agar suatu
organisasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan. Diantara prinsip-prinsip
tersebut yang merupakan sumbangan abadi hingga saat ini adalah yang diungkapkan
oleh seorang Prancis bernama Hendry Fayol. Hendry Fayol yang berangkat dari
praktisi sebagai manajer sebuah perusahaan batu bara besar.
Menurut Fayol tidak diperlukan aturan yang
kaku dalam kegiatan kerja, karena kelayakan dalam suatu prinsip pada situasi
tertentu merupakan seni (Art) dari manajemen. Prinsip - prinsip yang
dikemukakan Fayol adalah hasil dari penglamannya selama bekerja. Pada
tahun 1929, Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen yang diangkat dari
pengalamannya sendiri dimana akan menuntun para manajer dalam mengelola
organisasi. Dan 14 prinsip menurut Fayol ialah sebagai berikut :
1. Pembagian
Kerja ( Division of Work )
Setiap pekerjaan sebaiknya dibagi dan dibagi lagi kedalam elemen paling
kecil untuk memperoleh keunggulan dari spesialisasi.
2. Keseimbangan
Wewenang dan Tanggungjawab(Authortty and Responsibihty)
Setiap pegawai tetap ( reguler employee ) sebaiknya diberi delegasi
wewenang yang cukup untuk melaksanakan berbagai tanggung jawab penugasan
pekerjaan.
3. Disiplin
Karyawan (Discipline)
Seharusnya mematuhi apapun perjanjian yang ada, yang dinyatakan secara
jelas diantara mereka dan organisasi, manajer sebaiknya memberi sanksi yang
adil atas seluruh kejadian pelanggaran disiplin.
4. Kesatuan
Perintah (Unity of Command)
Karyawan sebaiknya menerima perintah dari dan bertanggung jawab hanya
kepada satu atasan.
5. Kesatuan
Arah (Unity of Direction)
Aktivitas-aktivitas yang memiliki tujuan sama sebaiknya dikelompokkan
bersama dan beroperasi dibawah rencana yang sama.
6. Mengebawahkan
Kepentingan Individu Terhadap Kepentingan umum
Kepentingan organisasi Lebih Diutamakrn Diatas Kepentingan
Individu ( Subordination Of Individual Interest To The Common Goal )
7. Pembayaran
Gaji ( Remuneretion )
Pembayaran gaji yang adil, pembayaran seharusnya didasarkan pada pencapaian
sasaran penugasan pekerjaan.
8. Sentralisasi
( Centralization )
Wewenang seharusnya didelegasikan seimbang dengan tanggung jawab.
9. Rantai
Skalar ( The Hierarchy )
Sebuah rantai perintah yang tidak terputus - putus seharusnya ada melalui
semua pengarahan dan aliran komrmilasi.
10. Perintah
( 0rder )
Setiap pekerjaan seharusnya didefinisikan dengan jelas sehingga pegawai
tetap (reguler employee) memahami perintah tersebut dan hubungannya dengan
pekerjaan lain.
11. Kesamaan
Perlakuan ( Equity )
peraturam dan perjanjian yang dibuat harus diselenggarakan secara terbuka.
12. Stabilitas
Personalia ( Stability of Staff )
Tingkat perputaran tenaga kerja (labor turnover) tidak menguntungkan
organisasi, dan mereka seharusnya mempunyai komitmen yang lama.
13. Inisiatif
( Initiative )
Karyawan sebaiknya didorong untuk berani membuat keputusan didalam batas –
batas wewenang yang dideligasikan kepadanya, walaupun beberapa esalahan mungkin
akan terjadi.
14. Semangat
Korp ( Esprit de corps )
Karyawan sebaiknya didorong untuk mendefinisikan kepentingannya dengan
kepentingan organisasi dan dengan demikian mencapai kesatuan kekuatan yang
tercermin dari “persatuan adalah kekuatan organisasi”.
C. Faktor Lingkungan Yang
Mempengaruhi Lingkungan Organisasi
Lingkungan selalu mempengaruhi organisasi dalam
melakukan aktifitas, baik secara langsung maupun secara tak langsung.
Kelangsungan hidup organisasi sangat dipengaruhi oleh kemampuan organisasi
dalam mengelola pengaruh lingkungan ini. Lingkungan dalam organisasi terbagi
atas dua macam yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
· Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal diketahui mempunyai peranan besar dalam mempengaruhi
pengambilan keputusan manajerial, proses dan struktur organisasi, maka
lingkungan eksternal penting untuk selalu dipantau dan dianalisis. Tetapi
lingkungan eksternal secara keseluruhan sangat sulit untuk dianalisis,
karena lingkungan eksternal sangat kompleks dan saling terkait satu
sama lain.
Menurut
Astuti (2011), lingkungan eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang
potensial mempengaruhi kinerja organisasi. Lingkungan
eksternal terdiri dari dua komponen, yakni berikut ini.
1. Lingkungan
khusus
Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan
yang secara langsung relevan terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Lingkungan khusus, meliputi orang-orang yang mempunyai
kepentingan dalam organisasi (stakeholder), seperti konsumen,
pemasok, pesaing, dan kreditor.
2. Lingkungan
umum
Lingkungan umum meliputi
berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi,
politik dan hukum, sosial budaya,
demografi, teknologi, dan kondisi global yang
mungkin mempengaruhi organisasi.
Lingkungan eksternal terdiri dari atas
unsur-unsur yang berada diluar organisasi, dimana unsur-unsur ini tidak dapat
dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu oleh manajer, disamping itu juga
akan mempengaruhi manajer di dalam pengambilan keputusan yang akan dibuat.
Lingkungan ekternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan
makro. Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh
langsung terhadap kegiatan manajemen yang terdiri atas penyedia, para pesaing,
langganan, lembaga perbankan dan bukan bank dan lain sebagainya. Lingkungan
eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung,
seperti kondisi ekonomi, perubahan teknologi, politik, social dan lain
sebagainya (Handoko, 2012).
Lingkungan eksternal adalah semua stakeholder
yang berada di luar perusahaan yang mempengarhi operasi perusahaan baik secara
langsung maupun tak langsung. Lingkungan ini sebagian besar tak dapat
dikendalikan oleh manajer dan berpengaruh terhadap keputusan yang dibuat oleh
manajer. Dalam operasionalnya, organisasi memperoleh masukan-masukan dari
lingkungan eksternal seperti bahan baku, tenaga kerja, modal dan sumber daya
lainnya dari lingkungan eksternal. Selanjutnya masukan tersebut di
dikelola manajer untuk menghasilkan produk dan jasa. Kemudian produk dan jasa
tersebut dijual ke konsumen yang merupakan salah satu unsure lingkukangan
eksternal (Anton, 2011).
1. Lingkungan
eksternal mikro (khusus)
Menurut
Anton (2011), lingkungan eksternal mikro adalah unsur-unsur yang berpengaruh
langsung terhadap organisasi, yang terdiri dari pesaing (competitors), penyedia
(suppliers) , langganan (customers), lembaga keuangan (financial institutions),
pasar tenaga kerja (labour supply) , dan perwakilan-perwakilan pemerintah.
a. Para Pesaing
Pemahaman terhadap lingkungan persaingan yang
dihadapi akan membantu organisasi mengetahui posisi persaingannya sehingga
organisasi mampu mengoptimalkan operasionalnya sehingga organisasi dapat
memahami arena, sifat persaingan serta kekuatan dan kelemahan para pesaing.
b. Para Langganan
Situasi pasar dan langganan sangat mempegaruhi
perusahaan dalam menyusun strategi, kebijaksanaan dan taktik pemasaran. Untuk
mengarahkan kegiatan-kegiatan pemasaran, perusahaan harus menganalisis
profil langganan pada masa sekarang dan masa yang akan datang serta kondisi
pasar. Perusahaan akan dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan berkembang bila
ia dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
c. Pasar Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan mitra strategis
perusahaan karena dengan memiliki tenaga kerja yang trampil perusahaan dapat
melaksanakan aktifitas perusahaan dengan efisien dan mempunyai keunggulan
dibandingkan dengan perusahan lain. Oleh karena itu perusahaan harus mampu
merekrut dan mempertahankan tanaga kerja yang terampil.
d. Lembaga Keuangan
Untuk memperluas usahanya perusahaan memerlikan
adanya tambahan modal dari pihak lain yaitu lembaga-lembaga keuangan seperti
perbangkan, perusahaan investasi, asuransi dan pasar modal.
e. Para Suplier
Untuk memproduksi barang dan jasa perusahaan
sangat memerlukan peran suplier yaitu untuk menyadiakan behan baku, bahan
penolong, energi, peralatan dan input lain yang mendukung proses produksi.
f. Instansi Pemerintah
Kebijakakan instansi pemerintah sangat
berpengaruh terhadap aktifitas perusahaan dalam banyak hal, seperti
peraturan-peraturan, syarat-syarat berdirinya perusahaan, perizinan,
perpajakan, pemberian pinjaman dari bank-bank pemerintah dan
pembatasan-pembatasan terhadap perusahaan untuk melindungi masyarakat dan
lingkungan.
2. Lingkungan
eksternal makro (umum)
Lingkungan umum pada lingkungan
organisasi merupakan kondisi eksternal yang luas yang dapat mempengaruhi
organisasi serta berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja organisasi.
Menurut
Astuti (2011), lingkungan eksternal makro meliputi berbagai
faktor, antara lain kondisi ekonomi, politik
dan hukum, sosial budaya, demografi,
teknologi, dan kondisi global yang mungkin
mempengaruhi organisasi. Perubahan lingkungan
umum biasanya tidak mempunyai dampak
sebesar perubahan lingkungan khusus, namun
demikian manajer harus memperhatikannya ketika
merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta
mengendalikan aktivitas organisasi bisnis.
a. Kondisi ekonomi.
Tingkat inflasi, masalah
pengangguran, tingkat pertumbuhan pendapatan nasional,
keadaan neraca pembayaran, kondisi pasar saham serta
fluktuasi kurs valuta asing dan suku bunga, secara umum adalah
beberapa faktor ekonomi yang mempengaruhi
praktik manajemen dalam aktivitas bisnis.
Terdapat hubungan timbal balik antara keadaan
perekonomian dan aktivitas bisnis atau
dunia usaha. Kestabilan dan pertumbuhan ekonomi
akan mendorong perkembangan dunia usaha, dan
sebaliknya perkembangan dunia usaha akan
mewujudkan kestabilan dan pertumbuhan ekonomi.
b. Kondisi politik dan
hukum.
Terdapatnya kestabilan politik
dan kebijakan pemerintah yang sesuai dapat menciptakan suasana kondusif untuk
mengembangkan aktivitas organisasi bisnis di berbagai bidang. Pertimbangan
hukum juga perlu diperhatikan perusahaan,
antara lain adanya peraturan pemerintah mengenai
pembentukan dan pengawasan organisasi yang
membatasi kebijakan manajerial, termasuk dalam
hal pengelolaan sumber daya manusia.
c. Kondisi sosial
budaya
Para manajer perlu
memperhatikan adanya perubahan sosial budaya
masyarakat khususnya pola dan tren pasar
yang dituju. Manajer perlu menyesuaikan strategi bisnis
terutama pemasarannya dengan kondisi nilai-nilai
sosial, kebiasaan, dan selera konsumen. Sebagai
contoh saat ini tren nilai dan selera masyarakat perkotaan adalah kembali ke
alam sehingga perusahaan perlu menyesuaikan strategi pemasarannya, misal dengan
membuat produk yang alami tanpa bahan pengawet.
d. Kondisi demografi
Kondisi demografi mencakup
kebiasaan yang berlaku dalam karakteristik fisik
dari populasi, seperti jenis kelamin, usia,
tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan,
konsumsi keluarga. Perubahan pada
karakteristik-karakteristik ini dapat berpengaruh pada
kebijakan manajemen perusahaan dalam merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin dan mengontrol organisasi bisnisnya.
e. Teknologi
Teknologi merupakan salah
satu faktor lingkungan umum yang paling dramatis atau paling
cepat mengalami perubahan. Teknologi pun menjadi salah satu
faktor yang mempengaruhi keputusan manajer
terutama dalam hal pengembangan produk. Sebagai contoh, saat ini dinamika
industry ponsel sedang berkembang pesat,
kita selalu mendapat informasi adanya tawaran
produk ponsel dengan berbagai fitur dan manfaat baru dalam waktu yang
sangat cepat. Hal ini karena terkait
dengan perkembangan teknologi yang terjadi. Dahulu kita hanya
mengenal ponsel digunakan untuk menelepon saja, namun dalam
waktu beberapa tahun belakangan ini dengan
perkembangan teknologi yang sangat pesat,
kita sudah dapat menemukan ponsel dengan tambahan fitur
kamera, video kamera atau bahkan komputer.
f. Globalisasi
Globalisasi adalah salah
satu faktor utama yang mempengaruhi
organisasi bisnis. Manajer dari perusahaan
besar maupun kecil yang ada di dalam
negeri semakin ditantang dengan meningkatnya
jumlah pesaing sebagai dampak dari adanya
pasar global yang merupakan bagian dari lingkungan
eksternal.
· Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah
tempat manajer bekerja yang mencakup budaya perusahaan, teknologi produksi,
struktur organisasi, dan fasilitas fisik.
Menurut
Margaretta (2012), lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan
yang ada dalam organisasi itu sendiri dan memiliki sifat yang dapat dikontrol
oleh manajemen. Lingkungan internal meliputi ; pekerja/karyawan, dewan
komisaris, dan pemegang saham. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
a. Pekerja/karyawan
Pekerja merupakan orang-orang yang bekerja di dalam lingkungan suatu
perusahaan atau organisasi yang menginginkan imbalan berupa upah atau gaji,
sementara manajer menginginkan adanya kinerja yang tinggi.
b. Dewan komisaris
Dewan komisaris mewakili kepentingan para pemegang saham dimana dewan
komisaris memantau kegiatan dan mengawasi manajemen, serta memastikan kegiatan
akan berjalan mencapai tujuan. Kedudukannya adalah independen terhadap
manajemen.
c. Pemegang saham
Tanggung jawab pemegang saham didasarkan pada seberapa besar saham
mereka terhadap perusahaan. Jika perusahaan memperoleh keuntungan maka
mereka memperoleh imbalan sebesar yang mereka sertakan.
D. Hubungan Lingkungan dan Organisasi
Organisasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan
eksternal dimana dia berada sehingga mengharuskan manajer memperhatikan
fenomena yang terjadi pada lingkungan organisasi. Pengaruh lingkungan tersebut
sangat berbeda antara satu organisasi dan organisasi lainnya, bahkan antara
satu divisi dengan divisi lainnya serta antara satu tingkatan yang lebih
tingggi dengan tingkatan yang lebih rendah (Anton, 2011).
Hubungan lingkungan dan
organisasi dapat dillihat melalui model berdasarkan James D. Thomson yaitu
adanya tingkat perubahan dan tingkat homogenitas. Tingkat perubahan
melihat sejauh mana stabilitas suatu lingkungan yang diukur dengan skala
tingkat perubahan stabil dan perubahan dinamis. Sedangkan tingkat
homogenitas melihat sejauh mana kompleksitas lingkungan yang diukur dengan
skala homogenitas sederhana dan homogenitas kompleks.
Model
berdasarkan James D. Thomson masing-masing matriks memiliki tingkat
ketidakpastian yang berbeda-beda tergantung pada situasi dan kondisi tingkat
homogenitas dan perubahan lingkungan yang dihadapinya. Ketidakpastian tergantung
pada jenis kegiatan yang dilakukan. Ketidakpastian tinggi jika organisasi
menghadapi perubahan lingkungan yang cepat dan elemen homogenitas yang
tinggi. Ketidakpastian moderat jika organisasi menghadapi kombinasi
perubahan yang dinamis dengan elemen lingkungan yang sederhana.
Semakin besar ketidakpastian lingkungan yang dihadapi organisasi, maka semakin
lingkungan itu membatasi pilihan-pilihan dan kebebasan para manajer. Strategi
untuk menghadapi perubahan lingkungan dan ketidakpastian adalah melakukan
penyesuaian terhadap perubahan lingkungan, melakukan pemantauan lingkungan
secara tidak langsung, dan mempengaruhi lingkungan langsung.
Ketidakpastian
lingkungan
Ketidakpastian lingkungan akan membuat manajer perlu mempelajari perubahan
lingkungan dan langkah penyesuaian atas perubahan. Elemen dari
ketidakpastian lingkungan adalah ketidakpastian dan kompleksitas.
Ketidakpastian adalah kondisi di mana pimpinan perusahaan tidak memiliki
informasi yang cukup mengenai kondisi lingkungannya. Sedangkan
kompleksitas adalah keragaman atau banyaknya elemen eksternal yang mempengaruhi
organisasi. Keragaman tersebut adalah sebagai berikut :
a. Ketidakpastian
rendah: Elemen lingkungan sedikit, elemen lingkungan berubah perlahan.
b. Ketidakpastian
agak rendah: Elemen lingkungan berjumlah besar, elemen lingkungan berubah
perlahan.
c. Ketidakpastian
agak tinggi: Elemen lingkungan berjumlah sedikit, elemen lingkungan berubah
dinamis.
d. Ketidakpastian
tinggi: Elemen lingkungan berjumlah besar, elemen lingkungan berubah
dinamis.
Lingkungan dan
kompleksitas
Ketidakpastian lingkungan berkaitan dengan kompleksitas artinya
ketidakpastian lingkungan yang tinggi cenderung mengakibatkan kompleksitas yang
lebih besar. Agar dapat menghadapi lingkungan yang lebih dinamis dan kompleks
organisasi menjadi lebih diferensiasi. Organsiasi yang menghadapi
ketidakpastian lingkungan perlu memantau lingkungan secara lebih ketat
dibandingkan lingkungan yang stabil. Biasanya hal tersebut dilaksanakan dengan menciptakan
unit-unit diferensiasi. Sama halnya lingkungan yang kompleks mengharuskan
organsasi tersebut membentengi dirinya dengan sejumlah department dan spesialis
yang lebih besar.
Lingkungan dan
formalisasi
Lingkungan yang stabil seharusnya mengakibatkan formalisasi yang tinggi
karena lingkungan yang stabil menciptakan kebutuhan minimal untuk memberi
tanggapan yang cepatdan memungkinkan organisasi melakukan penghematan dengan
jalan menstandarisasi aktivitas mereka. Tetapi perlu juga berhati-hati bahwa lingkungan
yang dinamis pasti mengakibatkan formalisasi yang rendah bagi seluruh
organsasi.
Lingkungan dan
Sentralisasi
komples lingkungannya, maka makin didesentralisasi pula strukturnya.
Diluar dimensi yang stabil dan dinami, jika sejumlah bersa daktor dan komponen
yang tidak sama terdapat pada lingkungan, maka organsasi sebaiknya menghadapi
ketidakpastian tersebut melalui desentraslisasi. Disparitas atau perbedaan
dalam lingkungan ditanggapi melalui desentralisasi, jika tanggapan tersebut
dibutuhkan bagi sub-sub lingkungan yang berbeda, organisasi tersebut akan
menciptakan sub-sub unit yang didesentralisasi untuk menghadapinya.
Tekstur
Lingkungan
Berdasarkan
derajat komplesitas dan ketenangan, menurut Emery dan Trist dalam Dadang dan
Sylvana (2007), ada 4 tekstur lingkungan, yaitu :
a. Lingkungan
tenang acak: Lingkungan paling sederhana, karena perubahan secara
perlahan dan bersifat acak. Misalnya toko sepatu, tas.
b. Lingkungan
tenang mengelompok: Termasuk lingkungan cukup stabil, namun lebih kompleks
dibanding lingkungan sebelumnya. Misalnya industri perkayuan.
Cenderung stabil, namun jika terkena dampak isu perusakan lingkungan, dapat
memngganggu kelangsungan usaha perusahaan.
c. Lingkungan
terganggu bereaksi: Perubahan tidaklah bersifat acak, namun mengikuti pola
tertentu. Misalnya sepeda motor Honda dengan Yamaha saling bereaksi satu
sama lain dengan memunculkan produk terbaru, apabila muncul produk baru oleh
merk yang satu.
d. Lingkungan
kacau: Memiliki kompleksitas tinggi, dengan perubahan sangat dinamis dan
saling berkaitan. Globalisasi, dan perkembangan teknologi, berperan dalam
hal ini. Misalnya industri telekomunikasi yang berkembang sangat pesat.
Strategi
mengendalikan lingkungan
Untuk itu perlu
ada strategi mengendalikan lingkungan. Langkah-langkah tersebut adalah
sebagai berikut :
·
Menciptakan hubungan baik dengan elemen-elemen utama
yang berpengaruh, meliputi:
a. Integrasi
atau Penggabungan: berusaha menginegrasikan organsiasi lain yang merupakan
sumber ketidakpastian, menggabungkannya menjadi bagian dari organisasi kita
sendiri,. Inegritas merupakan cara penciptaan hubungan ang paling baik, karena
dapat menghilangkan ketergantungan organisasi erhadap elemen-elemen
lingkungannya.
b. Kontak
atau Joit Venture (uasaha patungan): usaha patungan mengurangi ketidakpastian
melalui ikatan yamng bersifat formal dengan organisasi lainnya. Dalam sebuah
usaha patungan, resiko maupun ongkos yang iperlukan untuk suatu kegiatan dapat
ditanggung bersama oleh organisasi yang terlibat.
c. Kooptasi
dan interlocking Directoorates: kooptasi adalah usaha untuk mengadopsi
seseorang yang dianggap penting dari lingkungan, untuk masuk menjadi anggota
organisasi. Contoh yang sring terlihat dari kooptasi adalah banyaknya pejabat
pemerintah yang duduk sebagai komisaris perusahaan swasta. Interlocking
directorate pada dasarnya sama dengan kooptasi. Seseorang yang mempunyai
kedudukan penting pada beberapa organisasi lain diaopsi oleh suatu organisasi,
sehingga orang tersebut nisa menjadi saluran komunikasi antar organisasi.
d. Pengangkatan
Eksekutif: salah satu cara untukmengembangkan hubungan yang baik dengan
lingkngan. Seseorang yang memiliki keduukan penting atapun berpengaruh dalam
lingkngan, diadopsi oleh organisasi.
e. Iklan
dan hubungan Masyarakt: cara tradisional untuk mengembangkan hubungan baik
dengan lingkungan dilakukan melaluiiklan, yang tujuannya adaah untuk
memperngaruhi selera ataupun pandangan konsumen. Hubungan masyarakat pada
dasarnya serupa dengan pemasangan iklan, tetapi dilakukan tanpa mengeluarkan
biaya dan ditujukan terutama untuk mempengaruhi pandangan masyarakay mengenai
perusahaan ataupun organisasi. Hubungan masyarakat mengusahakan agar organisasi
memiliki gambaan yertentu di mata konsumen, leveransir maupun pihak pemerintah
· Mengendalikan lingkungan
agar tidak berbahaya:
a. Mengubah
bidang kegiatan: organisasi dapat mengubah bidang kegiatan untuk medapatkan
suasana lingkungan yang lebih ak. Organisasi bisa memilih segmen lingkungan
yang persaingannya tidak terlalu berat.
b. Kegiatan
politik: melalui kegiatan politik, organisasi seringkali bisa mempengaruhi
bentuk peraturan-peraturan pemerintah, sehingga tidak berbahaya bagi organisasi.
Organisasi melakukan hal itu melalui lobbying dengan pihak legislative. Dalam
bentuk lain, seringkali terlihat himpunan pengusaha yang sengaja mengikuti
suatu aliran politik tertentu agar dapat memperoleh prioritas sebagai rekanan
pemerintah.
c. Asosiasi
pengusaha sejenis: seringkali, usaha untuk mempengaruhi lingkungan terlalu
berat apabiladilaksanakan oleh suatu organisasi. Kaena itu, muncul asoiasi
pengusaha sejenis yang merupakan persatuan dari beberapa organisasi yang
bertujuan sama. Adanya persatuan itu memungkinkan terkumpulnya kekuatan maupun
sumber daya yang cukup besar untuk mempengaruhi lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi Lingkungan adalah semua elemen di dalam maupun di luar
organisasi yang dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan suatu organisasi.
Terdapat dua jenis klasifikasi lingkungan yakni lingkungan internal dan
lingkungan eksternal.
Lingkungan
internal yang berpengaruh langsung dalam organisasi meliputi karyawan/pegawai
organisasi dalam, serta pimpinan manajer. Lingkungan eksternal dibagi dua yaitu
yang berpengaruh langsung dan tidak langsung.
Lingkungan eksternal langsung adalah unsur-unsur yang berpengaruh langsung
terhadap organisasi, yang terdiri dari pesaing (competitors), penyedia
(suppliers) , langganan (customers), lembaga keuangan (financial institutions),
pasar tenaga kerja (labour supply) , dan perwakilan-perwakilan pemerintah.
Sedangkan lingkungan eksternal tidak langsung meliputi berbagai
faktor, antara lain kondisi ekonomi, politik
dan hukum, sosial budaya, demografi,
teknologi, dan kondisi global yang mungkin
mempengaruhi organisasi.
Lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam
organisasi itu sendiri dan memiliki sifat yang dapat dikontrol oleh manajemen.
Lingkungan internal meliputi ; pekerja/karyawan, dewan komisaris, dan pemegang
saham.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar